Kebun kecilku

sesungguhnya gw ga tau mau kasih judul apa tulisan ini!.. sering banget deh gw kebingungan ngasih judul ditiap postingan.

—————–

Sudah mulai musim buah mangga kah di kota kamu?… di rumah saya sudah! *bangga 😀 Rumah dengan halaman sangat mungil ini saya jejali dengan beberapa pohon.  Seperti rumah di komplek pada umumnya, halaman rumah harus berbagi ruang dengan parkir mobil dan juga motor.

Pohon mangga adalah yang terbesar, tetapi jangan bayangkan pohon besar nan rindang, dengan banyak cabang, bisa dipanjat dan berbuah lebat yah! jangan!… Pohon mangga saya sesuai dengan besar halaman kami, kecil bahkan imut.  Beberapa dahannya hanya setinggi saya!… dengan dahan yang tidak lebih besar dari lengan saya!… itulah yang selalu membuat saya bangga, kecil tetapi Alhamdulillah selalu berbuah.  Pohon ini, sudah kami tanam sejak 3 tahun lalu, dan sejak saat itu selalu menjadi buah bibir dong, kecil2 banyak buahnya yaa… Alhasil, kami pun harus membagikan hasil buahnya ke tetangga *ketawanpelit 😀

image

Pohon mangga yg sedang berbuah

image

Untuk pohon seimut ini, buahnya lumayan


image

Mangga mateng pohon, kuning sempurna

Selain itu, ada juga pohon belimbing, sedang berbuah juga, dengan ukuran yang ga kalah imut, pohon jeruk plus daun salam. Mereka semua berjejal dilahan yang sekitar 3 meter persegi itu.  Namun, tetap bersemangat untuk berbuah ^_^ Bahkan pohon salam saya terkenal loh, menjadi andalan tetangga untuk masak 😀

image

Belimbing jg berbuah

Sejak masih SMA, saya terobsesi menjadi pahlawan lingkungan hidup! serius! Dengan moto Think Global, Act Local! Saya dengan aktif ikut berbagai kegiatan yang ‘berbau’ misi penyelamatan bumi! Hallah bahasanya… hehehehe

Mulai dari hanya ikut mengisi petisi, disiplin untuk selalu memilah dan membuang sampah pada tempatnya, hingga terus menerus mengingatkan orang2 disekeliling saya untuk juga memperhatikan sampah.  Ketika menikah pun, saya menolak menggunakan undangan dari kertas! hanya menambah sampah, kilah saya saat itu.  Saya pun ikut serta dalam gerakan menanam pohon.

Pada tahun 2009, pemerintah melalui kementrian terkait mengadakan program Satu Orang Satu Pohon (One Man One Tree).  Sejak itu, saya merasa harus juga memiliki setidaknya 2 pohon di rumah kami.  Kami membeli – dengan KPR yaa – rumah ini tahun 2010.  Sejak itu, renovasi yang kami lakukan selalu membongkar! demi lingkungan, demi bumi, demi masa depan.  Begitu terus hingga akhirnya kami memiliki halaman depan dan belakang.

Agak sulit ternyata memiliki rumah dengan halaman yang dipenuhi tanaman.  Tidak semua orang mendukung bahkan tetangga kami keberatan ketika kami menanam mangga.  Kotor, nyampah, dan lainnya.  Ketika kami membongkar 1 ruang dibelakang untuk membuat halaman belakang pun melalui perdebatan.  Kalau hujan gimana? Air hujan bisa masuk rumah?  Ya kalau masuk tinggal pel aja beres! Toh, ketika taman imut selesai, kami letakkan 2 kursi rotan dan meja bundar diantara dapur dan taman.  Sekarang tempat ini menjadi spot favorit, saudara dan orang tua yang tadinya menentang.  ^_^ Bayangkan pagi hari kami dengan teh hangat dan pisang goreng, ditemani buku atau gadget sembari menikmati udara yang segar. No place like a home right?

Halaman belakang, saya menanam pohon lengkeng dan jeruk limo.  Daun sereh, cabai rawit, daun pandan, serta beberapa jenis bumbu dapur lainnya.  Karena posisi halaman belakang memang menyatu dengan dapur.

Rumah kami, saat ini berpenghuni tetap 3 orang, Saya, Iman dan ART.  Artinya sudah cukup jumlah pohon yang kami tanam untuk mengikuti program One Man One Tree!

Nah, gimana dengan rumah kamu?… ^_^

About permatasuri

Dreamer, lovely wife, great bussiness women (will be!). Love to read and write, also organization activist. Travelling, Food lover, sometimes cooking. Insterested in craft, sewing, kniting. Marriege with Iman Sulaeman, a lovely guys, handsome and of course my angel.
This entry was posted in gado-gado, My Fam and tagged , , , , , , , , . Bookmark the permalink.

Leave a comment